Oke pertama gw buka blog ini gw TERKEJUT! Dimasnya kaya pelawak gogon! kalian harus perhatiin itu!!
Skip. itu bukan awal yang baik untuk memulai sebuah tulisan. Nama gw Louis. Semua bermulai ketika sebuah perjumpaan singkat nan berarti dengan manusia-manusia kesayangan saya. Gw tuh sebenernya bukan part dari getext ini pada awalnya... yaa kalo anak tuh biasanya namanya keceplosan, tidak di harapkan, tidak di inginkan, dll. Tapi gw gak mau masa SMA gw krik gitu aja, gw coba berbaur, coba menjadi asik, tapi gw gagal...kalian lebih asik dari gw. Sejujurnya gw sering merasa minder dengan kalian yang kayanya punya suatu yang bisa di banggakan gitu...ambil contoh, fiki dan dini dan dinda pinter masak, lalu dega yang japan freak dan pesawat freak, ande yang ganteng nan ok, dimas yang jago banget olah vocal, lalu gw? coba sebutkan kelebihan gw kalo kalian bisa! gak kan. Tapi disudut ini gw mengerti betapa berharganya kalian. Dengan gw yang jelek engga ganteng apa lagi, tajir engga sering ngutang iya, jago olahraga engga jago olah rahang iya.... tapi kalian selalu menghargai gw, disaat gw pertama-tama gw masuk aja kalian udah sering banget ngajak gw maen, ngajak gw ke bdg! padahal kalian belom tau kan gw orangnya kaya apa udah maen di ajak ajak aja ke bdg. Bisa aja kan gw orangnya gak asik, bisa aja kan gw orangnya males ini males itu gak mau ini gak mau itu, bisa aja kan gw orangnya klepto...tapi sepertinya hal itu gak terlintas deh di pikiran kalian :) Sepertinya ajakan pertemanan kalian benar benar murni pada saat itu. Tapi terbukti sampai saat ini persahabatan kita murni tanpa ada perasaan parasit-parasit-penggangu-persahabatan yang berarti, semua parasit dan masalah selesai sama sama, murni sahabat, yang tersisa hanya tawa riang dan pelukan hangat yang lebih nyaman dari pada sofa empuk senilai puluhan juta.
Terimakasih untuk beberapa belas jiwa yang telah mengisi hari-hari pribadi yang sangat menghargai dan peduli kalian.
Berjuta maaf juga aku lepaskan kepada kalian, kalian yang selalu jadi bahan curhatan, kalian yang selalu menanggung egois-ku, kalian yang selalu menjadi tempat peraduanku.
Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang telah lama kita ketahui, apakah kalian akan tetap memeluk-ku lebih erat ketika aku memeluk dirimu. Pelan-pelan sendu ini mendaki bukit ragaku, pelan pelan menggumpal menjadi tetes-tetes air mata. Semoga tetes air mataku tak sia-sia, semoga tetes mataku yang jatuh malam ini dapat melihat kita yang dewasa tetap berjumpa. Sampai jumpa text.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar